Jakarta - Enam hari lalu, Indra Sjafri mengatakan bahwa
timnya bisa mengalahkan Korea Selatan. Hari ini, Sabtu (12/10/2013),
dia membuktikan ucapannya.
"Ndak ada level Korea di atas
kita, kita yang lebih besar dari dia kok. Siapa bilang dia lebih besar
dari kita," demikian kata Indra ketika diwawancarai di Hotel Sultan itu.
Hari
ini, Indonesia U-19 yang ditanganinya sukses mengalahkan Korea U-19 3-2
dan melangkah ke putaran final Piala Asia U-19 di Myanmar tahun depan.
Evan Dimas, sang kapten, mencetak hat-trick pada pertandingan tersebut.
"Senang, sangat senang. Terima kasih buat semua," ujar Indra kali ini, ketika diwawancarai oleh wartawan di pinggir lapangan.
"Ini adalah momentum Indonesia buat bangkit. Momentum buat semua level di timnas untuk bangkit."
Korea
sempat menghadirkan ketegangan ketika mereka menyamakan kedudukan
menjadi 1-1 lewat penalti Seol Taesu, lalu kemudian mempertipis
kedudukan menjadi 2-3 di menit ke-88 lewat sundulan Shu Meonghwon.
Setelahnya
ada empat menit tambahan waktu, ketegangan sempat mewarnai pertahanan
Indonesia. Namun, ketika peluit panjang dibunyikan, Stadion Utama Gelora
Bung Karno pun pecah.
"Semua (level) timnas harus bangkit sekarang," kata coach Indra.
Cari Blog Ini
Sabtu, 12 Oktober 2013
Ini Pesaing Indonesia di Piala Asia U-19 2014
Jakarta - Setelah lolos dari babak kualifikasi,
Indonesia akan tampil di putaran final Piala Asia U-19 tahun depan di
Myanmar. Siapa saja tim-tim peserta yang lain, berikut ini daftarnya.
Piala Asia U-19 mendatang akan digelar di bulan Oktober 2014, diikuti 15 tim plus tuan rumah. Ke-15 tim tersebut adalah para juara fase kualifikasi yang terdiri dari 9 grup, serta 6 tim peringkat kedua terbaik.
Juara bertahan, Korea Selatan, termasuk tim runner-up terbaik itu. Mereka pun tetap lolos walaupun malam ini kalah dari Indonesia 2-3 dan menjadi runner-up Grup G.
Berikut ini daftar peserta Piala Asia U-19 edisi 2014:
Juara-juara grup: Qatar, Uni Emirat Arab, Irak, Iran, Oman, Vietnam, Indonesia, Korea Utara, Jepang
Para runner-up grup: China, Australia, Korea Selatan, Uzbekistan, Thailand, Yaman
Tuan rumah: Myanmar
* Pemain yang bisa mengikuti turnamen ini adalah yang lahir pada/setelah 1 Januari 1995.
* Pengundian grup akan ditentukan kemudian oleh AFC
* Empat tim terbaik (semifinais) otomatis lolos ke Piala Dunia U-20 tahun 2015
Piala Asia U-19 mendatang akan digelar di bulan Oktober 2014, diikuti 15 tim plus tuan rumah. Ke-15 tim tersebut adalah para juara fase kualifikasi yang terdiri dari 9 grup, serta 6 tim peringkat kedua terbaik.
Juara bertahan, Korea Selatan, termasuk tim runner-up terbaik itu. Mereka pun tetap lolos walaupun malam ini kalah dari Indonesia 2-3 dan menjadi runner-up Grup G.
Berikut ini daftar peserta Piala Asia U-19 edisi 2014:
Juara-juara grup: Qatar, Uni Emirat Arab, Irak, Iran, Oman, Vietnam, Indonesia, Korea Utara, Jepang
Para runner-up grup: China, Australia, Korea Selatan, Uzbekistan, Thailand, Yaman
Tuan rumah: Myanmar
* Pemain yang bisa mengikuti turnamen ini adalah yang lahir pada/setelah 1 Januari 1995.
* Pengundian grup akan ditentukan kemudian oleh AFC
* Empat tim terbaik (semifinais) otomatis lolos ke Piala Dunia U-20 tahun 2015
Taklukkan Korea 3-2, Indonesia ke Putaran Final Piala Asia
JAKARTA - Indonesia meraih kemenangan 3-2
atas Korea Selatan dalam laga terakhir penyisihan Grup G Kualifikasi
Piala Asia U-19 di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Sabtu
(12/10/2013). Evan Dimas jadi pahlawan Garuda Jaya lewat hat-trick yang
dibikinnya dalam laga krusial tersebut.
Dengan kemenangan ini, Indonesia meraih tiket putaran final Piala Asia U-19 yang akan berlangsung tahun depan di Myanmar, karena menjadi juara grup dengan raihan sembilan poin. Sedangkan Korea, sang juara bertahan dan juga peraih 12 gelar event ini, hanya bisa berharap menjadi runner-up terbaik untuk menjadi pendamping tim Merah-Putih, karena hanya mengumpulkan enam poin.
Seperti janji pelatih Indra Sjafri, Indonesia bermain agresif sejak peluit kick-off berbunyi. Pertarungan di sektor tengah berlangsung sangat ketat. Di 10 menit pertama, Indonesia memiliki dua peluang melalui Ilham Udin. Pada menit kelima, Ilham berhasil menusuk dari sayap kiri untuk menerima umpan Evan Dimas. Tetapi kontrol yang kurang sempurna membuat bola melaju kencang sehingga penjaga gawang Lee Taehui bisa menyapu si kulit bundar keluar.
Pada menit ke-10, Ilham kembali mendapat umpan terobosan dan dia berhasil menusuk ke pertahanan Korea. Sayang, umpan kaki kirinya lebih dekat kepada penjaga gawang yang dengan sempurna menangkapnya.
Meski demikian, Korea tak panik. Tim juara bertahan ini pun memberikan tekanan kepada Indonesia melalui sayap kanan. Tetapi barisan pertahanan Indonesia cukup sigap mengantisipasinya, sehingga Korea tak memiliki peluang terbaik untuk membahayakan gawang Ravi Murdianto.
Pada menit ke-15, Korea mendapat peluang emas melalui Hwang Hee Chan yang berhasil memperdaya Ravi ketika menembus kotak penalti. Beruntung Muhammad Fatchu sangat sigap mengantisipasinya sehingga bisa membuang bola keluar untuk melahirkan tendangan pojok. Selamatlah gawang Indonesia yang tak terkawal lagi.
Setelah itu, Korea mulai memegang kendali permainan. Serangan melalui kedua sayap, yang menjadi kekuatan Korea, membuat barisan pertahanan Indonesia harus bekerja ekstra keras. Di menit ke-19, Korea membangun serangan dari sayap kanan yang kembali mengancam pertahanan Garuda Jaya. Kim Shin melepas umpan ke mulut gawang dan terjadi duel. Muhammad Sahrul sangat sigap menyundul si kulit bundar, mendahului Sim Jehyeok yang juga sudah siap membobol gawang Ravi.
Menit ke-21, Kim Jeongmin melepaskan umpan silang ke mulut gawang Indonesia. Ravi berhasil mengantisipasinya dengan baik, dan dia meninju bola yang melaju sangat kencang. Ravi tak mau mengambil risiko menangkap bola yang tampaknya licin karena laga diwarnai hujan deras.
Indonesia mendapat peluang terbaik pada menit ke-25 lewat Zulfiandi. Di kotak penalti Korea, dia berhasil mencuri bola dari kaki bek lawan yang tak sempurna mengontrol bola karena memang kondisi lapangan sangat buruk akibat genangan air. Sayang, umpannya ke mulut gawang tak berbuah gol karena tak ada teman di sana. Dua menit berselang, Zulfiandi kembali mengancam gawang Korea lewat tendangan keras dari luar kotak penalti. Sayang, bola melebar tipis di sisi kanan gawang Lee Taehui.
Indonesia benar-benar memanfaatkan momentum untuk menekan pertahanan Korea. Di menit ke-29, lagi-lagi gawang Korea mendapat ancaman sangat serius ketika Maldini berhasil menahan bola yang ingin dibuang bek Korea. Bola memantul ke dalam kotak penalti dan gagal ditangkap kiper Korea. Tetapi Maldini kehilangan posisi yang bagus untuk melakukan tembakan ke gawang yang tidak terkawal lagi.
Gol yang dinantikan publik Indonesia terjadi pada menit ke-30. Berawal dari serangan di sektor kanan pertahanan Korea, Ilham berhasil melepaskan umpan silang yang langsung disambut Evan Dimas dengan mencocor bola ke gawang Korea. 1-0 untuk Garuda muda.
Namun keunggulan Indonesia hanya bertahan dua menit karena Muhammad Fatchu melanggar Kim Shin di dalam kotak penalti. Seol Taesu yang menjadi algoju hukuman tendangan 11 meter tersebut melaksanakan tugasnya dengan baik untuk menaklukkan Ravi. Skor menjadi 1-1.
Menit ke-39, Muchlis Hadi Ning membuat publik Indonesia terhenyak ketika menyambut umpan silang Evan Dimas dari sayap kanan. Sayang, bola sentuhan kaki kanannya terlalu tinggi di atas mistar gawang Korea.
Pada menit ke-42, wasit mengambil keputusan untuk menghentikan sementara pertandingan. Kondisi lapangan yang sangat buruk akibat genangan air, membuat permainan tak berlangsung sebagaimana mestinya karena alur bola menjadi tersendat.
Setelah terhenti 25 menit, laga dilanjutkan untuk menghabiskan tiga menit terakhir di babak pertama (plus tambahan waktu empat menit). Pada masa injury time, Indonesia nyaris unggul jika tendangan Muhammad Hargianto dari luar kotak penalti tak membentur mistar gawang. Sayang, bola pantulan dari mistar itu hanya mengenai garis gawang dan bisa dihalau keluar pemain belakang Korea. Meskipun Muchlis Hadi Ning melakukan protes kepada hakim garis, karena menilai bola pantulan itu masuk, tetapi wasit tetap menyatakan tidak terjadi gol.
Dari tayang ulang, terlihat bola pantulan tersebut mengenai garis gawang, sehingga tidak semua bola melewati garis gawang. Dengan demikian, keputusan wasit tidak mengesahkannya menjadi gol adalah hal yang tepat. Sampai wasit meniup peluit panjang tanda babak pertama usai, skor tetap imbang 1-1.
Kedua tim memulai babak kedua dengan tempo tinggi. Indonesia pun berhasil menambah gol di menit ke-49 lewat Evan Dimas, yang dengan sempurna memanfaatkan umpan tarik Maldini. Maldini yang menyisir di sayap kanan berhasil menembus kotak penalti, dan memberikan umpan tarik kepada Evan Dimas. Sang kapten dengan tenang mengontrol bola dan melepaskan tendangan dengan kaki kirinya membuat skor menjadi 2-1.
Keunggulan tersebut membuat para pemain Indonesia kian percaya diri sehingga berani memperagakan permainan pendek dari kaki ke kaki. Ini membuat barisan belakang Korea kelabakan dan harus berjibaku menahan gempuran Maldini, Muchlis dan Evan Dimas. Sejumlah peluang pun berhasil diraih, termasuk oleh Ilham pada menit ke-62, yang masih menyamping tipis di sisi kiri.
Kemudian, pada menit ke-68 giliran Muchlis yang mendapat peluang terbaiknya sepanjang laga. Maldini melepaskan umpan dari sayap kanan dan bola matang diperoleh Muchlis untuk melepaskan tendangan voli. Sayang, eksekusinya tak sempurna sehingga bola hanya bergulir pelan dan dengan mudah ditangkap kiper.
Korea, meskipun lebih mengandalkan serangan balik, bisa memperoleh peluang emas pada menit ke-72. Beruntung, eksekusi Kim Shin tak tepat sasaran karena bola melebar di sisi kanan gawang. Padahal, Ravi yang terlanjur maju untuk memotong bola umpan terobosan pemain Korea, sudah terlambat kembali ke gawang setelah terjatuh.
Memasuki menit ke-75, Indonesia terus mengurung pertahanan Korea, sang juara bertahan turnamen ini. Gempuran dari semua sisi membuat para pemain Korea bekerja ekstra keras. Ilham yang menusuk dari sayap kiri mampu menerobos ke dalam kotak penalti, tetapi bola chip-nya tak sempurna dan terlalu pelan, sehingga meski sudah melewati kiper, bola dengan mudah dihalau bek.
Menit ke-80, Korea nyaris menyamakan skor. Kali ini tiang gawang yang jadi penyelamat Indonesia karena bola tendangan bebas pemain Korea dari sisi kanan pertahanan hanya membentur pojok kiri atas gawang, meski Ravi tak bereaksi mengantisipasi bola lambung tersebut.
Ravi menjadi pahlawan Indonesia di menit ke-85. Kali ini dia berhasil mengeblok tendangan striker Korea yang tinggal berhadapan dengannya. Semenit berselang, stadion bergemuruh oleh sorakan suporter karena Evan Dimas kembali mencetak gol untuk membuat hat-trick dalam laga tersebut, yang membawa Indonesia unggul 3-1.
Ilham menjadi inspirator lewat aksinya dari sisi kanan. Pemain yang selalu beroperasi di sayap kiri ini lebih dulu membongkar pertahanan lawan, kemudian memberikan umpan ke tengah, yang bisa disambut Evan Dimas. Dengan kaki kirinya, dia melesakkan bola ke sisi kanan gawang.
Korea akhirnya bisa mencetak gol pada menit ke-89 lewat sundulan Shu Meonghwon untuk mengubah skor menjadi 3-2. Tetapi ini menjadi gol terakhir dalam laga tersebut karena sampai wasit membunyikan peluit panjang, skor tetap 3-2 untuk Indonesia. via KOMPAS
Dengan kemenangan ini, Indonesia meraih tiket putaran final Piala Asia U-19 yang akan berlangsung tahun depan di Myanmar, karena menjadi juara grup dengan raihan sembilan poin. Sedangkan Korea, sang juara bertahan dan juga peraih 12 gelar event ini, hanya bisa berharap menjadi runner-up terbaik untuk menjadi pendamping tim Merah-Putih, karena hanya mengumpulkan enam poin.
Seperti janji pelatih Indra Sjafri, Indonesia bermain agresif sejak peluit kick-off berbunyi. Pertarungan di sektor tengah berlangsung sangat ketat. Di 10 menit pertama, Indonesia memiliki dua peluang melalui Ilham Udin. Pada menit kelima, Ilham berhasil menusuk dari sayap kiri untuk menerima umpan Evan Dimas. Tetapi kontrol yang kurang sempurna membuat bola melaju kencang sehingga penjaga gawang Lee Taehui bisa menyapu si kulit bundar keluar.
Pada menit ke-10, Ilham kembali mendapat umpan terobosan dan dia berhasil menusuk ke pertahanan Korea. Sayang, umpan kaki kirinya lebih dekat kepada penjaga gawang yang dengan sempurna menangkapnya.
Meski demikian, Korea tak panik. Tim juara bertahan ini pun memberikan tekanan kepada Indonesia melalui sayap kanan. Tetapi barisan pertahanan Indonesia cukup sigap mengantisipasinya, sehingga Korea tak memiliki peluang terbaik untuk membahayakan gawang Ravi Murdianto.
Pada menit ke-15, Korea mendapat peluang emas melalui Hwang Hee Chan yang berhasil memperdaya Ravi ketika menembus kotak penalti. Beruntung Muhammad Fatchu sangat sigap mengantisipasinya sehingga bisa membuang bola keluar untuk melahirkan tendangan pojok. Selamatlah gawang Indonesia yang tak terkawal lagi.
Setelah itu, Korea mulai memegang kendali permainan. Serangan melalui kedua sayap, yang menjadi kekuatan Korea, membuat barisan pertahanan Indonesia harus bekerja ekstra keras. Di menit ke-19, Korea membangun serangan dari sayap kanan yang kembali mengancam pertahanan Garuda Jaya. Kim Shin melepas umpan ke mulut gawang dan terjadi duel. Muhammad Sahrul sangat sigap menyundul si kulit bundar, mendahului Sim Jehyeok yang juga sudah siap membobol gawang Ravi.
Menit ke-21, Kim Jeongmin melepaskan umpan silang ke mulut gawang Indonesia. Ravi berhasil mengantisipasinya dengan baik, dan dia meninju bola yang melaju sangat kencang. Ravi tak mau mengambil risiko menangkap bola yang tampaknya licin karena laga diwarnai hujan deras.
Indonesia mendapat peluang terbaik pada menit ke-25 lewat Zulfiandi. Di kotak penalti Korea, dia berhasil mencuri bola dari kaki bek lawan yang tak sempurna mengontrol bola karena memang kondisi lapangan sangat buruk akibat genangan air. Sayang, umpannya ke mulut gawang tak berbuah gol karena tak ada teman di sana. Dua menit berselang, Zulfiandi kembali mengancam gawang Korea lewat tendangan keras dari luar kotak penalti. Sayang, bola melebar tipis di sisi kanan gawang Lee Taehui.
Indonesia benar-benar memanfaatkan momentum untuk menekan pertahanan Korea. Di menit ke-29, lagi-lagi gawang Korea mendapat ancaman sangat serius ketika Maldini berhasil menahan bola yang ingin dibuang bek Korea. Bola memantul ke dalam kotak penalti dan gagal ditangkap kiper Korea. Tetapi Maldini kehilangan posisi yang bagus untuk melakukan tembakan ke gawang yang tidak terkawal lagi.
Gol yang dinantikan publik Indonesia terjadi pada menit ke-30. Berawal dari serangan di sektor kanan pertahanan Korea, Ilham berhasil melepaskan umpan silang yang langsung disambut Evan Dimas dengan mencocor bola ke gawang Korea. 1-0 untuk Garuda muda.
Namun keunggulan Indonesia hanya bertahan dua menit karena Muhammad Fatchu melanggar Kim Shin di dalam kotak penalti. Seol Taesu yang menjadi algoju hukuman tendangan 11 meter tersebut melaksanakan tugasnya dengan baik untuk menaklukkan Ravi. Skor menjadi 1-1.
Menit ke-39, Muchlis Hadi Ning membuat publik Indonesia terhenyak ketika menyambut umpan silang Evan Dimas dari sayap kanan. Sayang, bola sentuhan kaki kanannya terlalu tinggi di atas mistar gawang Korea.
Pada menit ke-42, wasit mengambil keputusan untuk menghentikan sementara pertandingan. Kondisi lapangan yang sangat buruk akibat genangan air, membuat permainan tak berlangsung sebagaimana mestinya karena alur bola menjadi tersendat.
Setelah terhenti 25 menit, laga dilanjutkan untuk menghabiskan tiga menit terakhir di babak pertama (plus tambahan waktu empat menit). Pada masa injury time, Indonesia nyaris unggul jika tendangan Muhammad Hargianto dari luar kotak penalti tak membentur mistar gawang. Sayang, bola pantulan dari mistar itu hanya mengenai garis gawang dan bisa dihalau keluar pemain belakang Korea. Meskipun Muchlis Hadi Ning melakukan protes kepada hakim garis, karena menilai bola pantulan itu masuk, tetapi wasit tetap menyatakan tidak terjadi gol.
Dari tayang ulang, terlihat bola pantulan tersebut mengenai garis gawang, sehingga tidak semua bola melewati garis gawang. Dengan demikian, keputusan wasit tidak mengesahkannya menjadi gol adalah hal yang tepat. Sampai wasit meniup peluit panjang tanda babak pertama usai, skor tetap imbang 1-1.
Kedua tim memulai babak kedua dengan tempo tinggi. Indonesia pun berhasil menambah gol di menit ke-49 lewat Evan Dimas, yang dengan sempurna memanfaatkan umpan tarik Maldini. Maldini yang menyisir di sayap kanan berhasil menembus kotak penalti, dan memberikan umpan tarik kepada Evan Dimas. Sang kapten dengan tenang mengontrol bola dan melepaskan tendangan dengan kaki kirinya membuat skor menjadi 2-1.
Keunggulan tersebut membuat para pemain Indonesia kian percaya diri sehingga berani memperagakan permainan pendek dari kaki ke kaki. Ini membuat barisan belakang Korea kelabakan dan harus berjibaku menahan gempuran Maldini, Muchlis dan Evan Dimas. Sejumlah peluang pun berhasil diraih, termasuk oleh Ilham pada menit ke-62, yang masih menyamping tipis di sisi kiri.
Kemudian, pada menit ke-68 giliran Muchlis yang mendapat peluang terbaiknya sepanjang laga. Maldini melepaskan umpan dari sayap kanan dan bola matang diperoleh Muchlis untuk melepaskan tendangan voli. Sayang, eksekusinya tak sempurna sehingga bola hanya bergulir pelan dan dengan mudah ditangkap kiper.
Korea, meskipun lebih mengandalkan serangan balik, bisa memperoleh peluang emas pada menit ke-72. Beruntung, eksekusi Kim Shin tak tepat sasaran karena bola melebar di sisi kanan gawang. Padahal, Ravi yang terlanjur maju untuk memotong bola umpan terobosan pemain Korea, sudah terlambat kembali ke gawang setelah terjatuh.
Memasuki menit ke-75, Indonesia terus mengurung pertahanan Korea, sang juara bertahan turnamen ini. Gempuran dari semua sisi membuat para pemain Korea bekerja ekstra keras. Ilham yang menusuk dari sayap kiri mampu menerobos ke dalam kotak penalti, tetapi bola chip-nya tak sempurna dan terlalu pelan, sehingga meski sudah melewati kiper, bola dengan mudah dihalau bek.
Menit ke-80, Korea nyaris menyamakan skor. Kali ini tiang gawang yang jadi penyelamat Indonesia karena bola tendangan bebas pemain Korea dari sisi kanan pertahanan hanya membentur pojok kiri atas gawang, meski Ravi tak bereaksi mengantisipasi bola lambung tersebut.
Ravi menjadi pahlawan Indonesia di menit ke-85. Kali ini dia berhasil mengeblok tendangan striker Korea yang tinggal berhadapan dengannya. Semenit berselang, stadion bergemuruh oleh sorakan suporter karena Evan Dimas kembali mencetak gol untuk membuat hat-trick dalam laga tersebut, yang membawa Indonesia unggul 3-1.
Ilham menjadi inspirator lewat aksinya dari sisi kanan. Pemain yang selalu beroperasi di sayap kiri ini lebih dulu membongkar pertahanan lawan, kemudian memberikan umpan ke tengah, yang bisa disambut Evan Dimas. Dengan kaki kirinya, dia melesakkan bola ke sisi kanan gawang.
Korea akhirnya bisa mencetak gol pada menit ke-89 lewat sundulan Shu Meonghwon untuk mengubah skor menjadi 3-2. Tetapi ini menjadi gol terakhir dalam laga tersebut karena sampai wasit membunyikan peluit panjang, skor tetap 3-2 untuk Indonesia. via KOMPAS
Pelatih Korsel Puji Timnas Indonesia
JAKARTA - Pelatih tim nasional Korea
Selatan, Kim Sang Ho, membeberkan pemicu kekalahan timnya 2-3 dari
Indonesia pada pertandingan terakhir Grup G Kualifikasi Piala Asia di
Stadion Utama Gelora Bung Karno, Sabtu (12/10/2013).
Tageuk Warriors harus takluk setelah gawangnya dibobol tiga kali oleh Evan Dimas. Hasil ini cukup mengejutkan mengingat Korsel berstatus juara bertahan dan 12 kali menjuarai Piala Asia U-19.
"Para pemain menurun karena pertandingan sempat dihentikan karena hujan deras. Hasil ini sepenuhnya tanggung jawab saya. Kami akan bersiap untuk tahun depan," jelas Kim.
Meski kalah, Korsel tetap lolos ke Myanmar sebagai salah satu runner-up terbaik di putaran final yang digelar di Myanmar pada 2014. Kim mengaku Indonesia tampil lebih bagus dari timnya.
"Kami sudah lakukan yang terbaik. Selamat untuk Indonesia. Taktiknya pertahanannya bagus. Para pemain pun punya skil dan kecepatan." puji Kim.
Tageuk Warriors harus takluk setelah gawangnya dibobol tiga kali oleh Evan Dimas. Hasil ini cukup mengejutkan mengingat Korsel berstatus juara bertahan dan 12 kali menjuarai Piala Asia U-19.
"Para pemain menurun karena pertandingan sempat dihentikan karena hujan deras. Hasil ini sepenuhnya tanggung jawab saya. Kami akan bersiap untuk tahun depan," jelas Kim.
Meski kalah, Korsel tetap lolos ke Myanmar sebagai salah satu runner-up terbaik di putaran final yang digelar di Myanmar pada 2014. Kim mengaku Indonesia tampil lebih bagus dari timnya.
"Kami sudah lakukan yang terbaik. Selamat untuk Indonesia. Taktiknya pertahanannya bagus. Para pemain pun punya skil dan kecepatan." puji Kim.
Evan Dimas: Semua Bisa Dikalahkan, Kecuali Tuhan
JAKARTA - Gelandang Evan Dimas menilai
rekan-rekannya memiliki peranan penting di balik tiga gol yang
diciptakannya saat membungkam Korea Selatan 3-2 pada pertandingan
terakhir penyisihan Grup G Kualifikasi Piala Asia U-19 di Stadion Gelora
Bung Karno, Sabtu (12/10/2013).
"Kami mengucap syukur telah diberikan kemenangan. Saya bersama teman-teman sudah berjuang mati-matian. Tanpa mereka, aku tidak bisa begini. Aku berterima kasih kepada mereka," jelas Evan usai pertandingan.
Evan menciptakan gol pertamanya pada menit ke-30. Berawal dari serangan di sektor kanan pertahanan Korea, Ilham berhasil melepaskan umpan silang yang langsung disambut Evan Dimas dengan mencocor bola ke gawang Korea Selatan. Evan kembali mencatatkan namanya di papan skor pada menit ke-49. Pemain Persebaya 1927 tersebut dengan sempurna memanfaatkan umpan tarik Maldini.
Maldini yang menyisir di sayap kanan berhasil menembus kotak penalti, dan memberikan umpan tarik kepada Evan Dimas. Sang kapten dengan tenang mengontrol bola dan melepaskan tendangan dengan kaki kirinya dan gol. Sementara gol terakhir Evan tercipta pada menit ke-86.
Evan mengungkapkan rahasia kemenangan timnya berkat rasa berani yang tinggi. "Seperti yang aku bilang, semua bisa dikalahkan. Kecuali Tuhan," tegasnya.
Dengan kemenangan ini, Indonesia meraih tiket putaran final Piala Asia U-19 yang akan berlangsung tahun depan di Myanmar, karena menjadi juara grup dengan raihan sembilan poin. Sedangkan Korea, sang juara bertahan dan juga peraih 12 gelar event ini, hanya bisa berharap menjadi runner-up terbaik untuk menjadi pendamping tim Merah-Putih, karena hanya mengumpulkan enam poin.via kompas
"Kami mengucap syukur telah diberikan kemenangan. Saya bersama teman-teman sudah berjuang mati-matian. Tanpa mereka, aku tidak bisa begini. Aku berterima kasih kepada mereka," jelas Evan usai pertandingan.
Evan menciptakan gol pertamanya pada menit ke-30. Berawal dari serangan di sektor kanan pertahanan Korea, Ilham berhasil melepaskan umpan silang yang langsung disambut Evan Dimas dengan mencocor bola ke gawang Korea Selatan. Evan kembali mencatatkan namanya di papan skor pada menit ke-49. Pemain Persebaya 1927 tersebut dengan sempurna memanfaatkan umpan tarik Maldini.
Maldini yang menyisir di sayap kanan berhasil menembus kotak penalti, dan memberikan umpan tarik kepada Evan Dimas. Sang kapten dengan tenang mengontrol bola dan melepaskan tendangan dengan kaki kirinya dan gol. Sementara gol terakhir Evan tercipta pada menit ke-86.
Evan mengungkapkan rahasia kemenangan timnya berkat rasa berani yang tinggi. "Seperti yang aku bilang, semua bisa dikalahkan. Kecuali Tuhan," tegasnya.
Dengan kemenangan ini, Indonesia meraih tiket putaran final Piala Asia U-19 yang akan berlangsung tahun depan di Myanmar, karena menjadi juara grup dengan raihan sembilan poin. Sedangkan Korea, sang juara bertahan dan juga peraih 12 gelar event ini, hanya bisa berharap menjadi runner-up terbaik untuk menjadi pendamping tim Merah-Putih, karena hanya mengumpulkan enam poin.via kompas
Indra Sjafri : Indonesia adalah Raksasa Asia
JAKARTA - Pelatih tim nasional Indonesia
U-19, Indra Sjafri, menyatakan bahwa sudah saatnya berpikir bahwa
Indonesia adalah raksasa Asia. Pernyataan itu disampaikan Indra terkat
keberhasilan Garuda Jaya lolos ke putaran final Piala Asia U-19 di
Myanmar 2014.
"Kalian lihat sendiri, ini membuktikan kalau siapa pun bisa kita lawan. Tadi, kita tidak hanya menang. Mereka juga kita main-mainin. Mulai saat ini, kita harus berpikir bahwa Indonesia adalah raksasa Asia," jelas Indra.
Indra pun tak lupa berterima kasih kepada bangsa Indonesia yang terus memberikan dukungan. Dia pun menegaskan bahwa kemenangan tersebut berkat campur tangan Tuhan.
Indonesia meraih tiket putaran final sebagai juara grup setelah menumbangkan Korea Selatan 3-2 pada pertandingan terakhir penyisihan Grup G Kualifikasi Piala Asia U-19 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Sabtu (12/10/2013). Evan Dimas tampil sebagai pahlawan kemenangan Garuda Jaya lewat tiga gol yang diciptakannya.
Sedangkan Korea, sang juara bertahan dan juga peraih 12 gelar event ini, hanya bisa berharap menjadi runner-up terbaik untuk menjadi pendamping tim Merah-Putih, karena hanya mengumpulkan enam poin.
"Kalian lihat sendiri, ini membuktikan kalau siapa pun bisa kita lawan. Tadi, kita tidak hanya menang. Mereka juga kita main-mainin. Mulai saat ini, kita harus berpikir bahwa Indonesia adalah raksasa Asia," jelas Indra.
Indra pun tak lupa berterima kasih kepada bangsa Indonesia yang terus memberikan dukungan. Dia pun menegaskan bahwa kemenangan tersebut berkat campur tangan Tuhan.
Indonesia meraih tiket putaran final sebagai juara grup setelah menumbangkan Korea Selatan 3-2 pada pertandingan terakhir penyisihan Grup G Kualifikasi Piala Asia U-19 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Sabtu (12/10/2013). Evan Dimas tampil sebagai pahlawan kemenangan Garuda Jaya lewat tiga gol yang diciptakannya.
Sedangkan Korea, sang juara bertahan dan juga peraih 12 gelar event ini, hanya bisa berharap menjadi runner-up terbaik untuk menjadi pendamping tim Merah-Putih, karena hanya mengumpulkan enam poin.
Langganan:
Postingan (Atom)