DENPASAR - Bangkai pesawat Lion Air Boeing
737-800 yang jatuh di ujung landasan Bandara Ngurah Rai Denpasar
rencananya akan diangkat hari ini, Minggu (14/4/2013). Namun, sebelum
diangkat, KNKT harus menemukan dulu Voice Cockpit Recorder (VCR) yang berada di bagian belakang pesawat.
Hingga siang ini petugas baru berhasil mendapatkan Flight Data Recorder (FDR) dari bangkai pesawat. "Yang penting, data-data black box yang
dua itu harus sudah dapat. Kita akan berusaha mencari VCR mengerahkan
tim penyelam," ujar Dirjen Perhubungan Udara, Herry Bakti S Gumay saat
meninjau lokasi jatuhnya pesawat pagi tadi.
Metode pengangkatan
bangkai pesawat pun masih dipikirkan oleh Dirjen Perhubungan. Apakah
akan dipotong potong dulu atau langsung ditarik ke tepi pantai. "Sebab
bekerja di air agak susah, sehingga akan ditarik ke suatu tempat dekat
bandara. Diharapkan hari ini, diangkut," kata Herry.
Seperti
diberitakan pesawat Lion Air B 737-800 jatuh di ujung landasan Bandara
Ngurah Rai Bali, Sabtu sore kemarin. 101 penumpang dan tujuh kru pesawat
selamat, namun 46 di antara mereka harus menjalani perawatan di
sejumlah rumah sakit karena menderita luka-luka.
Cari Blog Ini
Sabtu, 13 April 2013
Apa Hasil Pemeriksaan Urine Pilot Lion Air?
DENPASAR - Badan Narkotika Nasional (BNN)
telah melakukan tes urine terhadap pilot Lion Air Boeing 737 800 Kapten
Mahlup Gozali, dan juga Co-pilot, Chirag Carla. Keduanya adalah pilot
dari pesawat yang mengalami kecelakaan di ujung landasan Bandara Ngurah
Rai, Denpasar, Sabtu sore kemarin.
Kepala BNN Bali, Gusti Ketut Budiarta menjelaskan tes urine dilakukan Sabtu malam, sekitar pukul 20.00 Wita. "Yang dites urine, hanya kapten pilot dan co-pilotnya saja. Dan sudah dilakukan, sekitar pukul 20.00, Sabtu malam (13/4/2013) di Lanud Bandara Ngurah Rai," ujar Budiarta saat dihubungi Minggu (14/4/2013) siang tadi.
Namun, hasil tes urine baru bisa diketahui sore ini atau paling lambat besok. "Kita usahakan secepatnya. Moga-moga sore ini sudah ada. Kalau tidak, besok kita umumkan," kata Budiarta.
Seperti diberitakan sebelumnya, Dirjen Perhubungan Udara Herry Bakti meminta tes urine terhadap pilot Lion Air untuk mengetahui ada tidaknya kandungan narkoba di dalam tubuh pilot yang tergolong berpengalaman tersebut.
Tes urine ini merupakan bagian dari proses investigasi untuk mencari tahun penyebab kecelakaan pesawat.
Kepala BNN Bali, Gusti Ketut Budiarta menjelaskan tes urine dilakukan Sabtu malam, sekitar pukul 20.00 Wita. "Yang dites urine, hanya kapten pilot dan co-pilotnya saja. Dan sudah dilakukan, sekitar pukul 20.00, Sabtu malam (13/4/2013) di Lanud Bandara Ngurah Rai," ujar Budiarta saat dihubungi Minggu (14/4/2013) siang tadi.
Namun, hasil tes urine baru bisa diketahui sore ini atau paling lambat besok. "Kita usahakan secepatnya. Moga-moga sore ini sudah ada. Kalau tidak, besok kita umumkan," kata Budiarta.
Seperti diberitakan sebelumnya, Dirjen Perhubungan Udara Herry Bakti meminta tes urine terhadap pilot Lion Air untuk mengetahui ada tidaknya kandungan narkoba di dalam tubuh pilot yang tergolong berpengalaman tersebut.
Tes urine ini merupakan bagian dari proses investigasi untuk mencari tahun penyebab kecelakaan pesawat.
Komisi V DPR RI Tinjau Lokasi Kecelakaan Lion Air
DENPASAR - Anggota Komisi V DPR RI meninjau
lokasi jatuhnya pesawat Lion Air B 737-800 jatuh di ujung landasan
Bandara Ngurah Rai Bali, Minggu (14/4/2013) pagi.
Delapan anggota Komisi V yang dipimpin Ketua Komisi Laurens Bahang Dama ini sekitar pukul 08.30 Wita tiba di lokasi dan melihat langsung bangkai pesawat Lion Air yang masih mengapung di laut.
Komisi V memberi apresiasi kepada tim SAR yang berhasil mengevakuasi seluruh korban dengan selamat hanya dalam waktu sekitar 30 menit. "Kita berikan apresiasi, dalam tempo 30 menit sudah berhasil evakuasi. Keselamatan penerbangan itu nomor satu tidak bisa ditawar," ujar Damang usai meninjau lokasi jatuhnya pesawat.
"Kecelakaan ini tidak ada yang mengharapkan, kita beri rasa simpati, baik, pada airline dan penumpang," imbuhnya.
Seperti diberitakan pesawat Lion Air B 737-800 jatuh di ujung landasan Bandara Ngurah Rai Bali, Sabtu sore kemaren. 101 penumpang dan tujuh kru pesawat selamat namun 46 di antara mereka harus menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit karena menderita luka-luka.
Delapan anggota Komisi V yang dipimpin Ketua Komisi Laurens Bahang Dama ini sekitar pukul 08.30 Wita tiba di lokasi dan melihat langsung bangkai pesawat Lion Air yang masih mengapung di laut.
Komisi V memberi apresiasi kepada tim SAR yang berhasil mengevakuasi seluruh korban dengan selamat hanya dalam waktu sekitar 30 menit. "Kita berikan apresiasi, dalam tempo 30 menit sudah berhasil evakuasi. Keselamatan penerbangan itu nomor satu tidak bisa ditawar," ujar Damang usai meninjau lokasi jatuhnya pesawat.
"Kecelakaan ini tidak ada yang mengharapkan, kita beri rasa simpati, baik, pada airline dan penumpang," imbuhnya.
Seperti diberitakan pesawat Lion Air B 737-800 jatuh di ujung landasan Bandara Ngurah Rai Bali, Sabtu sore kemaren. 101 penumpang dan tujuh kru pesawat selamat namun 46 di antara mereka harus menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit karena menderita luka-luka.
Lima Penumpang Lion Air Cedera Berat
DENPASAR — Lima dari 101 penumpang Lion Air
yang jatuh ke laut di ujung landasan Bandara Ngurah Rai, Bali, Sabtu
(13/4/2013) sore, mengalami cedera berat. Satu orang di antara mereka
mengalami perdarahan di kepala dan harus dirujuk ke RS Kasih Ibu
Denpasar.
"Yang berat, 1 hidung patah, 2 kasus cedera leher, 1 kasus cedera kaki kiri, dan 1 lagi perdarahan di kepala sehingga dirujuk ke Kasih Ibu Denpasar," ujar Direktur RS Kasih Ibu Kedonganan dr Ngurah Wardana saat ditemui Sabtu malam.
Total yang harus dirujuk ke rumah sakit lain karena cedera berat adalah tiga orang, sementara empat orang yang mengalami cedera sedang harus menjalani rawat inap di RS Kasih Ibu.
Total RS Kasih Ibu Kedonganan merawat 37 korban jatuhnya pesawat Lion Air. Sebagian besar pasien yang hanya mengalami cedera ringan sudah pulang ke rumah masing-masing.
"Yang berat, 1 hidung patah, 2 kasus cedera leher, 1 kasus cedera kaki kiri, dan 1 lagi perdarahan di kepala sehingga dirujuk ke Kasih Ibu Denpasar," ujar Direktur RS Kasih Ibu Kedonganan dr Ngurah Wardana saat ditemui Sabtu malam.
Total yang harus dirujuk ke rumah sakit lain karena cedera berat adalah tiga orang, sementara empat orang yang mengalami cedera sedang harus menjalani rawat inap di RS Kasih Ibu.
Total RS Kasih Ibu Kedonganan merawat 37 korban jatuhnya pesawat Lion Air. Sebagian besar pasien yang hanya mengalami cedera ringan sudah pulang ke rumah masing-masing.
Pesawat Lion Air Akan Dipotong-Potong
DENPASAR - Pesawat Lion Air Boeing B
737-800 yang jatuh di ujung landasan Bandara Ngurah Rai Bali, Sabtu
(13/4/2013) sore saat ini masih berada di atas perairan Kuta Selatan.
Rencananya, pesawat yang terbelah dua ini akan dipotong-potong untuk
dibersihkan setelah KNKT selesai mengumpulkan data.
"Kondisi pesawat di ujung runway masih mengapung, sudah diikat karena air pasang. Dalam keadaan patah," ujar Dirjen Perhubungan Udara, Herry Bakti S Gumay, saat konferensi pers di Base Ops Lanud Ngurah Rai, Denpasar, Sabtu malam.
"Badan pesawat, setelah mengumpulkan semua data, langsung dipotong-potong untuk dibersihkan," imbuh Herry.
KNKT telah menemukan kotak hitam di dalam pesawat dan akan diteliti dalam investigasi. Pesawat yang baru didatangkan dari Seattle, AS ini, didaftarkan 15 maret dan memiliki jam terbang 146 jam.
"Kondisi pesawat di ujung runway masih mengapung, sudah diikat karena air pasang. Dalam keadaan patah," ujar Dirjen Perhubungan Udara, Herry Bakti S Gumay, saat konferensi pers di Base Ops Lanud Ngurah Rai, Denpasar, Sabtu malam.
"Badan pesawat, setelah mengumpulkan semua data, langsung dipotong-potong untuk dibersihkan," imbuh Herry.
KNKT telah menemukan kotak hitam di dalam pesawat dan akan diteliti dalam investigasi. Pesawat yang baru didatangkan dari Seattle, AS ini, didaftarkan 15 maret dan memiliki jam terbang 146 jam.
Langganan:
Postingan (Atom)