JAKARTA - Pelatih tim nasional Indonesia,
Jacksen F Tiago, mengaku tak terlalu mementingkan hasil saat timnya
melawan Arsenal dalam laga uji coba di Stadion Gelora Bung Karno, Minggu
(14/7/2013).
Laga ini dijadikan Jacksen untuk membentuk fondasi tim untuk
melawan China dalam babak kualifikasi Piala Asia 2015 pada Oktober
mendatang.
"Saya bangga kami bisa bermain lawan dari tim-tim
luar seperti Arsenal, Liverpool, dan Chelsea. Lawan tersebut levelnya
berada di atas kami. Sangat kontras. Namun, ini momen yang sangat baik
untuk membangun fondasi tim melawan China," jelas Jacksen dalam jumpa
pers yang digelar di ruang VVIP Stadion Gelora Bung Karno, Jumat
(13/7/2013) lalu.
Indonesia memang memiliki pengalaman berharga
jelang melawan China. Sebelumnya, Indonesia pernah melawan Belanda.
Kemudian, Boaz Solossa dan kawan-kawan akan menantang Liverpool dan
Chelsea.
Sejauh ini, Jacksen mengaku telah melakukan evaluasi
terhadap perfoma anak asuhnya pada laga uji coba melawan Belanda.
Pelatih berkebangsaan Brasil tersebut meminta timnya tak melakukan long passing dan melakukan pelanggaran yang tak perlu.
"Pertahanan
harus lebih kokoh, memiliki visi saat memegang bola, dan saya berharap
pemain lebih intensif menyerang. Kami sudah memberikan gambaran kepada
pemain," tutur Jacksen.
Sementara itu, kunjungan Meriam London
ke Indonesia merupakan bagian tur pramusim Mikel Arteta dan kawan-kawan
di Asia. Di Tanah Air, The Gunners akan menjalani rangkaian kegiatan di
antaranya coaching clinic dan meet and greet.
Puncaknya, tim besutan Arsene Wenger tersebut akan melakoni pertandingan
melawan Indonesia Dream Team di Stadion Utama Gelora Bung Karno,
Jakarta, Minggu (14/7/2013) malam yang akan disiarkan langsung di RCTI
mulai pukul 19.30 WIB.
Setelah mengunjungi Indonesia, Arsenal kemudian bertandang ke Vietnam pada 17 Juli dan Jepang pada 22 hingga 26 Juli mendatang.
Cari Blog Ini
Sabtu, 13 Juli 2013
Walcott et al Attacked Fans at GBK
JAKARTA - A number of Arsenal players directly attacked Gooners, Arsenal fans designation, after an open training session at Gelora Bung Karno Main Stadium, Jakarta, Saturday (07/13/2013). Dozens of supporters of the team nicknamed Gunner is trying to get the signature of Theo Walcott and his friends.
Arsenal started the first training session ahead of the test match against Indonesia Dream Team, Saturday (13/07/2013), at 20:00 pm. Rousing support was immediately felt when the Arsenal squad, led by head coach, Arsene Wenger, entered the field.
Throughout the course of the training session, thousands of Arsenal fans continue to provide support by singing slogans and raised banners of East and West VIP tribune SUGBK. Not infrequently, they chanted his idol when some name players in action on the field.
Kompas.com monitoring, exercise Arsenal ended around 21:00 pm. After that, all Arsenal players walked straight toward the stands to give appreciation for the support of his fans. Some fans capture the moment and a few other fans straight down the corridor toward the locker hallway.
Although heavily guarded by security forces and no barriers, fans are still trying hard to get a signature Arsenal player. Not long ago, the Arsenal squad one by one through the dressing room hallway. As a result, the atmosphere was held boisterous as fans screamed hysterically and trying to extend Arsenal jersey and accessories in order to get the signature of the idol.
Even so, several Arsenal players still patiently signing autographs one by one. In fact, the main goalkeeper, Wojciech Szczesny, took time to pose with fans in the middle of the boisterous atmosphere before entering the locker room.
Arsenal started the first training session ahead of the test match against Indonesia Dream Team, Saturday (13/07/2013), at 20:00 pm. Rousing support was immediately felt when the Arsenal squad, led by head coach, Arsene Wenger, entered the field.
Throughout the course of the training session, thousands of Arsenal fans continue to provide support by singing slogans and raised banners of East and West VIP tribune SUGBK. Not infrequently, they chanted his idol when some name players in action on the field.
Kompas.com monitoring, exercise Arsenal ended around 21:00 pm. After that, all Arsenal players walked straight toward the stands to give appreciation for the support of his fans. Some fans capture the moment and a few other fans straight down the corridor toward the locker hallway.
Although heavily guarded by security forces and no barriers, fans are still trying hard to get a signature Arsenal player. Not long ago, the Arsenal squad one by one through the dressing room hallway. As a result, the atmosphere was held boisterous as fans screamed hysterically and trying to extend Arsenal jersey and accessories in order to get the signature of the idol.
Even so, several Arsenal players still patiently signing autographs one by one. In fact, the main goalkeeper, Wojciech Szczesny, took time to pose with fans in the middle of the boisterous atmosphere before entering the locker room.
Against Arsenal ahead, Indonesia crammed Menu Tactics
JAKARTA - Indonesian Dream Team held a workout at the Bung Karno Stadium, Saturday (13/07/2013) night by eating a lot of tactics. This is the final training ahead against Arsenal on Sunday (07/14/2013) night.
Boaz Solossa and his friends began to practice at 21:30 pm and lasts an hour. Team made Jacksen F Tiago still looks upbeat despite practicing in the rain.
Portion of this exercise is more focused on tactics. The first session, players worked to build attacks from the back to the front. Then, the player also honed in final completion and execute the ball dead.
"I want more players to control the ball and aggressive," said Jacksen.
Towards the end of the exercise, Sergio van Dijk (SVD), Ian Louis Kabes, and Hashim Kipuw diving special session that is executing the dead balls. Each player is given three chances to do free kicks from different angles.
SVD looks pretty good at. Several times, the player is successful naturalized Dutch goalkeeper. Even so, the SVD is not necessarily going to be assigned to execute the ball dead. Jacksen will give freedom to those three players to execute the affairs of the ball.
"I prepare three executioners. Players stay on the field to communicate. Freedom because I give players a better feeling," said the Brazilian coach.
Boaz Solossa and his friends began to practice at 21:30 pm and lasts an hour. Team made Jacksen F Tiago still looks upbeat despite practicing in the rain.
Portion of this exercise is more focused on tactics. The first session, players worked to build attacks from the back to the front. Then, the player also honed in final completion and execute the ball dead.
"I want more players to control the ball and aggressive," said Jacksen.
Towards the end of the exercise, Sergio van Dijk (SVD), Ian Louis Kabes, and Hashim Kipuw diving special session that is executing the dead balls. Each player is given three chances to do free kicks from different angles.
SVD looks pretty good at. Several times, the player is successful naturalized Dutch goalkeeper. Even so, the SVD is not necessarily going to be assigned to execute the ball dead. Jacksen will give freedom to those three players to execute the affairs of the ball.
"I prepare three executioners. Players stay on the field to communicate. Freedom because I give players a better feeling," said the Brazilian coach.
Pendapat Wenger soal Tim Indonesia
JAKARTA —
Manajer Arsenal, Arsene Wenger, mengaku tak terlalu banyak mengetahui
kekuatan Indonesia yang akan dihadapi timnya dalam laga persahabatan di
Stadion Gelora Bung Karno, Minggu (14/7/2013).
"Saya tidak tahu banyak mengenai tim Indonesia," ungkap Wenger dalam jumpa pers yang digelar di Arya Satya Lounge Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Jumat (12/7/2013) sore.
Namun, Wenger meminta timnya untuk tak gegabah saat melawan Boaz Solossa dan kawan-kawan pada laga nanti. "Pemain Asia terkenal sebagai pemain yang sangat cepat, sulit, dan terus begerak," tutur pelatih berkebangsaan Perancis tersebut.
Kunjungan Meriam London ke Indonesia merupakan bagian tur pramusim Mikel Arteta dan kawan-kawan di Asia. Di Tanah Air, The Gunners akan menjalani rangkaian kegiatan, antara lain, coaching clinic dan meet and greet.
Puncaknya, tim besutan Arsene Wenger tersebut akan melakoni pertandingan melawan Indonesia Dream Team di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (14/7/2013) malam. Setelah mengunjungi Indonesia, Arsenal kemudian bertandang ke Vietnam pada 17 Juli dan Jepang pada 22 hingga 26 Juli mendatang.
"Saya tidak tahu banyak mengenai tim Indonesia," ungkap Wenger dalam jumpa pers yang digelar di Arya Satya Lounge Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Jumat (12/7/2013) sore.
Namun, Wenger meminta timnya untuk tak gegabah saat melawan Boaz Solossa dan kawan-kawan pada laga nanti. "Pemain Asia terkenal sebagai pemain yang sangat cepat, sulit, dan terus begerak," tutur pelatih berkebangsaan Perancis tersebut.
Kunjungan Meriam London ke Indonesia merupakan bagian tur pramusim Mikel Arteta dan kawan-kawan di Asia. Di Tanah Air, The Gunners akan menjalani rangkaian kegiatan, antara lain, coaching clinic dan meet and greet.
Puncaknya, tim besutan Arsene Wenger tersebut akan melakoni pertandingan melawan Indonesia Dream Team di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (14/7/2013) malam. Setelah mengunjungi Indonesia, Arsenal kemudian bertandang ke Vietnam pada 17 Juli dan Jepang pada 22 hingga 26 Juli mendatang.
Jelang Lawan Arsenal, Indonesia Dijejali Menu Taktik
JAKARTA -
Indonesia Dream Team menggelar latihan di Stadion Gelora Bung Karno,
Sabtu (13/7/2013) malam dengan banyak menyantap menu taktik. Ini
merupakan latihan terakhir jelang melawan Arsenal, Minggu (14/7/2013)
malam.
Boaz Solossa dan kawan-kawan mulai berlatih pada pukul 21.30 WIB dan berlangsung sejam. Tim besutan Jacksen F Tiago tetap terlihat bersemangat meskipun berlatih di bawah guyuran hujan.
Porsi latihan kali ini lebih berfokus kepada taktik. Sesi pertama, pemain berlatih membangun serangan dari belakang ke depan. Kemudian, pemain juga diasah dalam penyelesain akhir dan mengeksekusi bola mati.
"Saya ingin pemain lebih menguasai bola dan agresif," tutur Jacksen.
Menjelang akhir latihan, Sergio van Dijk (SvD), Ian Louis Kabes, dan Hasyim Kipuw melakoni sesi khusus yakni mengeksekusi bola mati. Setiap pemain diberi tiga kesempatan untuk melakukan tendangan bebas dari sudut yang berbeda.
SVD terlihat cukup piawai. Beberapa kali, pemain naturalisasi asal Belanda tersebut sukses menjebol gawang. Meski begitu, SvD belum tentu bakal ditugaskan mengeksekusi bola mati. Jacksen akan memberi kebebasan kepada tiga pemain tersebut untuk urusan mengeksekusi bola.
"Saya menyiapkan tiga algojo. Pemain tinggal berkomunikasi di lapangan. Saya memberikan kebebasan karena perasaan pemain lebih baik," tutur pelatih berkebangsaan Brasil tersebut.
Boaz Solossa dan kawan-kawan mulai berlatih pada pukul 21.30 WIB dan berlangsung sejam. Tim besutan Jacksen F Tiago tetap terlihat bersemangat meskipun berlatih di bawah guyuran hujan.
Porsi latihan kali ini lebih berfokus kepada taktik. Sesi pertama, pemain berlatih membangun serangan dari belakang ke depan. Kemudian, pemain juga diasah dalam penyelesain akhir dan mengeksekusi bola mati.
"Saya ingin pemain lebih menguasai bola dan agresif," tutur Jacksen.
Menjelang akhir latihan, Sergio van Dijk (SvD), Ian Louis Kabes, dan Hasyim Kipuw melakoni sesi khusus yakni mengeksekusi bola mati. Setiap pemain diberi tiga kesempatan untuk melakukan tendangan bebas dari sudut yang berbeda.
SVD terlihat cukup piawai. Beberapa kali, pemain naturalisasi asal Belanda tersebut sukses menjebol gawang. Meski begitu, SvD belum tentu bakal ditugaskan mengeksekusi bola mati. Jacksen akan memberi kebebasan kepada tiga pemain tersebut untuk urusan mengeksekusi bola.
"Saya menyiapkan tiga algojo. Pemain tinggal berkomunikasi di lapangan. Saya memberikan kebebasan karena perasaan pemain lebih baik," tutur pelatih berkebangsaan Brasil tersebut.
Adu Penalti Antar Perancis Juara Piala Dunia U-20
ISTANBUL -
Perancis tampil sebagai juara Piala Dunia U-20, setelah mengalahkan
Uruguay 4-1 dalam adu penalti. Sebelumnya, pada laga di Stadion Ali Sami
Yen, Istanbul (Turki), Sabtu atau Minggu (14/7/2013) dini hari WIB itu,
kedua tim bermain imbang 0-0 sampai perpanjangan waktu 2 kali 15 menit
berakhir.
Sementara itu, tempat ketiga direbut oleh Ghana. Pada laga sebelumnya, Ghana menekuk Irak 3-0.
Ketangguhan kiper Alphonse Areola menjadi kunci sukses Perancis. Ia mampu memblok dua tendangan pertama Uruguay yang dilakukan Emiliano Velazquez dan Giorgian De Arrascaela Benedetti. Satu-satunya tendangan Uruguay yang menjadi gol dilakukan oleh Lucas Olaza sebagai penendang ketiga.
Sedangkan, empat tendangan pertama Perancis mampu menghasilkan gol. Keempat pemain itu adalah Paul Pogba, Jordan Veretout, Axel Ngando, dan Dimitri Foulquier. Sehingga, dua tendangan terakhir Uruguay tak perlu dilakukan.
Laga ini sebenarnya berlangsung ketat. Di awal pertandingan, Perancis langsung mengancam lewat tembakan Yaya Sanogo dari jarak 25 yard. Namun, bola tendangannya masih melebar ke sisi gawang Uruguay.
Meski sempat tertekan di awal pertandingan, Uruguay sempat mendapat peluang emas di menit ke-20 melalui Nicolas Lopez, memanfaatkan kesalahan Mohammadou Sarr. Beruntung, kiper Perancis, Areola, melakukan penyelamatan gemilang.
Lopez kembali mengancam di menit ke-42 saat ia melewati Pogba dan melepaskan tendangan kaki kiri. Sayangnya, upaya Lopez kembali mentah karena bola tendanganna masih melebar dari gawang. Hingga babak pertama berakhir, kedudukan masih imbang 0-0.
Di babak kedua, kedua tim bergantian menekan. Namun, penampilan gemilang kiper kedua tim dan buruknya penyelesaian akhir membuat gol tak jua tercipta.
Lopez nyaris mencetak gol setelah melewati dua pemain bertahan Perancis, namun penyelesaian akhir yang buruk hanya membuat bola kembali melebar dari gawang Perancis. Perancis pun memiliki sejumlah peluang, seperti lewat Alexy Bosetty yang tak terjaga. Memanfaatkan umpan dari Thauvin, Bosetty melepaskan tembakan voli dari kaki kanan, namun lagi-lagi melebar.
Areola lagi-lagi menyelamatkan Perancis dengan mengamankan tembakan Avenatti di menit ke-80. Lima menit kemudian ganti De Amores yang unjuk gigi dengan mengamankan tembakan De Amores.
Hingga babak kedua berakhir kedudukan tetap tanpa gol membuat pertandingan harus diteruskan ke perpanjangan waktu.
Susunan Pemain
Perancis: 1-Areola, 2-Foulquier, 4-Zouma, 6-Pogba, 8-Kondogbia, 9-Sanogo, 11-Bahebeck (15-Bosetti 64), 12-Digne, 14-Sarr, 17-Veretout, 20-Thauvin
Uruguay: 12-De Amores, 2-Velazquez, 3-G. Silva, 7-L. Pais, 8-Cristoforo, 11-N Lopez, 13-Laxalt (10-Benedetti 70), 15-Gino, 17-Rodriguez, 19-Gimenez (4-Varela 83), 20-Avenatti
Sementara itu, tempat ketiga direbut oleh Ghana. Pada laga sebelumnya, Ghana menekuk Irak 3-0.
Ketangguhan kiper Alphonse Areola menjadi kunci sukses Perancis. Ia mampu memblok dua tendangan pertama Uruguay yang dilakukan Emiliano Velazquez dan Giorgian De Arrascaela Benedetti. Satu-satunya tendangan Uruguay yang menjadi gol dilakukan oleh Lucas Olaza sebagai penendang ketiga.
Sedangkan, empat tendangan pertama Perancis mampu menghasilkan gol. Keempat pemain itu adalah Paul Pogba, Jordan Veretout, Axel Ngando, dan Dimitri Foulquier. Sehingga, dua tendangan terakhir Uruguay tak perlu dilakukan.
Laga ini sebenarnya berlangsung ketat. Di awal pertandingan, Perancis langsung mengancam lewat tembakan Yaya Sanogo dari jarak 25 yard. Namun, bola tendangannya masih melebar ke sisi gawang Uruguay.
Meski sempat tertekan di awal pertandingan, Uruguay sempat mendapat peluang emas di menit ke-20 melalui Nicolas Lopez, memanfaatkan kesalahan Mohammadou Sarr. Beruntung, kiper Perancis, Areola, melakukan penyelamatan gemilang.
Lopez kembali mengancam di menit ke-42 saat ia melewati Pogba dan melepaskan tendangan kaki kiri. Sayangnya, upaya Lopez kembali mentah karena bola tendanganna masih melebar dari gawang. Hingga babak pertama berakhir, kedudukan masih imbang 0-0.
Di babak kedua, kedua tim bergantian menekan. Namun, penampilan gemilang kiper kedua tim dan buruknya penyelesaian akhir membuat gol tak jua tercipta.
Lopez nyaris mencetak gol setelah melewati dua pemain bertahan Perancis, namun penyelesaian akhir yang buruk hanya membuat bola kembali melebar dari gawang Perancis. Perancis pun memiliki sejumlah peluang, seperti lewat Alexy Bosetty yang tak terjaga. Memanfaatkan umpan dari Thauvin, Bosetty melepaskan tembakan voli dari kaki kanan, namun lagi-lagi melebar.
Areola lagi-lagi menyelamatkan Perancis dengan mengamankan tembakan Avenatti di menit ke-80. Lima menit kemudian ganti De Amores yang unjuk gigi dengan mengamankan tembakan De Amores.
Hingga babak kedua berakhir kedudukan tetap tanpa gol membuat pertandingan harus diteruskan ke perpanjangan waktu.
Susunan Pemain
Perancis: 1-Areola, 2-Foulquier, 4-Zouma, 6-Pogba, 8-Kondogbia, 9-Sanogo, 11-Bahebeck (15-Bosetti 64), 12-Digne, 14-Sarr, 17-Veretout, 20-Thauvin
Uruguay: 12-De Amores, 2-Velazquez, 3-G. Silva, 7-L. Pais, 8-Cristoforo, 11-N Lopez, 13-Laxalt (10-Benedetti 70), 15-Gino, 17-Rodriguez, 19-Gimenez (4-Varela 83), 20-Avenatti
Ikuti perkembangan berita ini dalam topik:
Piala Dunia U-20
Piala Dunia U-20
Langganan:
Postingan (Atom)